-->

Apex Legends Mobile Gelar PentasWayang Kulit

Apex Legends Mobile Gaet Budaya Indonesia, Suguhkan Acara Wayang Kulit
Apex Legends Mobile Gaet Budaya Indonesia, Suguhkan Acara Wayang Kulit (Foto: Panji Saputro/detikINET)

Jakarta -

Apex Legends Mobile, menggaet budaya lokal Indonesia. Mereka menghidangkan program Wayang Kulit, bertajuk Jagad Sandya Legenda.

Didalangi boleh Ki Bayu Aji Nugraha dari Sanggar Seni Bajran Gupita, Yogyakarta, menjinjing kisah perjuangan Legends (sebutan karakter di dalam game) melawan kebatilan. Dirinya pun mengakui ada saja hambatan yang dihadapi, dalam merencanakan hal tersebut.

"Kendalanya sih mungkin karena merupakan Wayang dalam karya ini, memang disamakan dengan karakter asli di dalam game. Kaprikornus perbandingannya, ia berhadapan dengan tokoh lain yang konvensional," ujar Ki Bayu dalam program Jagad Sandya Legenda, Sabtu (2/7/2022), di M Bloc Space, Jakarta Selatan.

Ki Bayu mengakui, mulanya galau bagaimana cara menceritakan dongeng di dikala pertunjukannya digelar. Selain alasannya adalah ialah aksara baru, para Legends memakai aksesoris menyerupai topeng.

"Jadi apa bicaranya dalam hati ya. Aku kadang mikir karakternya gimana ya. Tapi di situ aku kembali lagi ke kebijakan awal," kata Ki Bayu.

Ia memberikan, bahwa pada biasanya tokoh kesatria dalam pentasWayang konvensional, mirip Gatotkaca atau Abhimanyu, karakter gagahnya dimasukkan ke dalam tokoh tersebut. Lalu, bila wanita mirip Wraith, terinspirasi dari aksara srikandi di ketika maju di medan langgar.

"Oh semangatnya perempuan menyerupai itu, aku mesti menjiwai dan mengaplikasikannya, ibarat itu," ungkap Ki Bayu.

Ki Bayu juga menjelaskan, terkait penyeleksian aksara yang menemani para Legends sendiri, berdasarkan dari tokoh protagonis. Di mana menurutnya, dalam suatu cerita tokoh ini niscaya akan menang.

"Di situ aku tidak memasukkan tokoh baku, artinya menyerupai Puntadewa. Dia kan sudah abjad baku dan tidak mampu diwakilkan dengan huruf lain. Tapi dalam pewayangan konvensional, ada figuran, aksara baik dan jahat," kata Ki Bayu.

Sekedar isu, pertunjukan Wayang ini menceritakan perseteruan raja baik berjulukan Prabu Jayeng Katong, melawan tiran raksasa berjulukan Prabu Godha Angkara. Mereka berseteru memperebutkan tahta kekuasaan.

Dengan sisa kekuatannya, Prabu Jayeng Katong yang hampir kalah, melepaskan Panah Pusaka Kyai Pamungkas ke langit, dalam upaya meminta pertolongan para ilahi. Kemudian, muncul tiga hero Apex Legends Mobile, mulai dari Wraith, Bloodhound dan Fade.

Ketiganya pun menolong Prabu Jayeng Katong, dalam mengalahkan musuh-musuhnya. Meskipun mempunyai perbedaan, para Legends memadukan kekuatan dan berhasil menegakkan keadilan serta kebenaran.

"Dalam pertunjukan ini, selain ingin memperkenalkan Apex Legends Mobile ke khalayak ramai, kami juga ingin mengangkat budaya Indonesia kepada generasi milenial agar tidak terlalaikan. Salah satunya melalui pewayangan yang penuhakan dongeng dan eksotis," ujar Gerry Yulian, Mobile Publishing dan Marketing Manager Indonesia Electronic Arts.



Simak Video "Cindy Monika Ceritakan Tantangan Koas di Masa Pandemi Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
LihatTutupKomentar